Dibawah ini adalah ringkasan materi yang dibuat oleh murid les saya yang duduk di bangku kelas vii a di smp negeri 3 sungai kunyit, kabupaten mempawah !
NAMA : DIVANIA PUTRI AMBARSARI
KELAS : VII A
MATA
PELAJARAN : AGAMA ISLAM
TUGAS : RINGKASAN
MATERI
BAB VIII
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW
A.
Sejarah
Nabi Muhammad SAW dari Kelahiran Hingga Diangkat Menjadi Rasul
1.
Mekah
Sebelum Kenabian Muhammad
Mekah, sebuah kota yang terletak dilembah kering dan
dikelilingi bukit – bukit karang tandus. Mekah saat ini terletak dibagian barat
kerajaan arab Saudi di tanah Hijaz yang dikelilingi oleh gunung – gunung,
terutama disekitar kakbah. Dikota inilah Nabi Muhammad SAW lahir. Nabi Muhammad
adalah warga ma’la, beliau lahir dan menetap disana hingga tiba saatnya hijrah
ke Madinah.
Kota mekah dikenal sejak zaman Nabi Ibrahim a.s dan
Nabi Ismail a.s, putranya. Penduduk mekah merupakan keturunan Nabi Ismail a.s, demikian
menurut para musafir. Nabi ismasil menikah dengan wanita dari suku jurhum dan
dikaruniai keturunan yang disebut suku quraisy. Suku quraisy dikenal sebagai
pengurus Baitullah secara turun temurun. Mata pencaharian penduduk mekah adalah
berdagang. Mata pencaharian sebagai pedagang menyebabkan kehidupan ekonomi
mereka relatif maju.
Sebelum kedatangan islam, di mekah tidak ada
kerajaan atau Negara. Meskipun demikian, telah ada semacam peraturan yang
mengatur masalah ibadah dan sosial kemasyarakatan. Keimanan yang diwarisi dari
Nabi Ibrahim a.s. telah mengalami penyimpangan. Masyarakat jahiliah mempercayai
bahwa Allah adalah Tuhan. Akan tetapi, mereka juga meyakini bahwa berhala –
berhala itu juga tuhan. Allah adalah Tuhan yang sangat jauh dengankan tuhan
yang dekat adalah Manat, Hubal, Lata, dan Uzza. Mereka mempercayai bahwa
berhala atau batu – batu tersebut dapat mengabulkan keinginan.
Dibidang hukum, masyarakat mekah saat itu memiliki
ketetapan hukum. Aturan yang berlaku saat itu adalah siapa yang kuat dialah
yang menang. Pada saat itu peperangan sering terjadi. Peperangan dianggap hal
yang biasa. Kedudukan wanita pada saat itu sangat memprihatinkan. Mereka
menganggap kaum wanita sebagai barang yang tidak berharga.
Pada saat itu kehidupan social politik sangat
memprihatinkan. Semangat golongan atau suku untuk bersaing sangat berlebihan.
Kepentingan kabilah dan suku diatas segalanya. Apabila ada anggota kabilah yang
diganggu oleh anggota kabilah lainnya, bisa dipastikan akan terjadi pertumpahan
darah.
Para bangsawan pada umumnya kaya raya karena
perdagangan dikuasai oleh kelompok ini. Dua kelas lainnya adalah orang miskin.
Para budak tidak memiliki hak.
2.
Kelahiran
Hingga Kenabian Muhammad
Nabi Muhammad SAW lahir ditengah tengah masyarakat
yang rusak, baik moral maupun kemasyarakatannya. Nabi Muhammad SAW lahir dari
seorang ayah bernama Abdullah, putra Abdul Muttalib dan Ibundanya bernama Siti
Aminah binti Wahhab bin Abdul Manaf. Abdullah, sebagaimana penduduk Mekah
berprofesi sebagai pedagang. Dalam perjalanan berdagang, Abdullah sakit
kemudian wafat. Pada saat itu Aminah sedang mengandung Nabi Muhammad SAW. Jadi,
Nabi Muhammad SAW lahir sebagai seorang yatim.
Nabi Muhammad SAW lahir di Mekah pada tanggal 12
Rabiul Awal tahun gajah yang bertepatan dengan 20 april 570 M. Ketika siti
aminah melahirkan bayi laki – laki, Abdul Muttalib, kakeknya Nabi Muhammad SAW
bersukacita. Dia member nama sang cucu Muhammad. Nabi Muhammad diasuh ibundanya
dan Halimah as-sa’diyah. Halimah berasal dari suku Saad yang tinggal
dipegunungan berhawa sejuk. Kehadiran bayi Muhammad membawa berkah bagi
keluarga Halimah.
Setelah Muhammad tidak lagi menyusu, tibalah saatnya
mengembalikan kepada ibunya. Aminah menerima Muhammad dengan sukacita. Baru
beberapa saat Muhammad diasuh ibunya, wabah penyakit melanda mekah. Khawatir
Muhammad turut terserang wabah, beliau dikembalikan kepada Halimah. Muhammad
berada dibawah asuhan Halimah hingga berumur 4 tahun.
Pada suatu hari, Aminah mengajak Muhammad berziarah
kepusara sang ayah, Abdullah. Mereka bertolak kepusara Abdullah sambil
bersilaturahmi kepada sanak saudara. Setelah dirasa cukup, mereka pun kembali
ke Mekah. Setibanya di desa Abwa, Aminah jatuh sakit kemudian wafat.
Selanjutnya, Muhammad diasuh oleh Abdul Muttalib, Kakeknya. Tak lama berselang,
Abdul Muttalib wafat kemudian Nabi Muhammad SAW diasuh Abu Talib, Pamannya.
Abu Talib bukanlah orang kaya. Muhammad membantu
meringankan beban sang paman dengan menggembala kambing. Muhammad juga membantu
sang paman dengan berdagang. Dalam perjalanan dagang tersebut, Muhammad selalu
dinaungi oleh segumpal awan. Dengan demikian beliau tidak merasakan panas
matahri yang menyengat.
Muhammad telah berusia 25 tahun. Dia membawa barang
dagangan khadijah, seorang saudagar yang kaya raya ke Suriah. Hasil perdagangan
Muhammad ke Suriah melebihi perkiraan. Rasa simpati Khadijah yang telah tumbuh
semenjak pertemuan pertama semakin besar. Ahirnya khadijah melamar Muhammad dan
pernikahan pun digelar.
Muhammad SAW memiliki kebiasaan menyendiri di gua.
Saat itu Muhammad sedang bertahanus di gua Hira. Tiba – tiba datanglah malaikat
dengan membawa wahyu. Malaikat itu berkata kepada Muhammad, “Iqra!” “Bacalah!”
Muhammad terkejut dan menjawab, “Saya tidak dapat membaca!” Pertanyaan itu
diulangi sampai tiga kali dan jawaban Muhammad tetap sama. Selanjutnya malaikat
itu pun berkata yang artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. Al-‘Alaq [96]: 1-5).
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. Al-‘Alaq [96]: 1-5).
Muhammad kemudian mengucapkan bacaan tersebut. Cepat
– cepat Muhammad meninggalkan Gua Hira. Semenjak turunnya wahyu pertama,
Muhammad telah diagkat menjadi rasul utusan Allah SWT.
B.
Misi
Yang Dibawa Nabi Muhammad SAW
Nabi
Muhammad diutus Allah SWT dengan membawa misi tertentu. Misi tersebut
diperuntukkan bagi seluruh umat manusia. Bisa dikatakan bahwa misi yang dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW bersifat universal bukan hanya bagi bangsa Arab meskipun
Nabi Muhammad SAW lahir dan besar di tanahArab.
Keuniversalan
misi yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, dapat ditemukan dalam ayat Al-Qur’an.
Terdapat banyak sekali ayat yang diawali dengan kalimat “Yaayuhan nas” dan “Ya ayyuhal
lazi na amanu”.
Risalah
tauhid yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW berlaku bagi umat manusia. Hanya
Allah SWT yang patut disembah, disampaikan dan diajarkan kepada seluruh umat
manusia. Bagi bangsa manapun, Tuhan yang patut disembah hanya Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar