Assalamu'alaikum,wr,wb.
Berikut adalah ringkasan sejarah dari bendera merah putih, bendera republik indonesia. ringkasan ini dibuat murid les saya yang di ambil dari beberapa sumber baik di buku paket sekolah, internet maupun media lainnya.
semoga bermanfaat.
terima kasih :)
Sejarah
Bendera Merah Putih
Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain
sederhana dengan dua warna yang dibagi menjadi dua bagian secara mendatar
(horizontal). Warnanya diambil dari
warna Kerajaan Majapahit. Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang
memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit,
kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih
Selain itu, bendera
perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih
sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar
merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang
Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka
raja-raja Sisingamangaraja I-XII
Ketika terjadi perang di Aceh,
pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul
dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan
sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran
Di jaman kerajaan Bugis
Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol
kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang
Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M)
Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam
perjuangannya melawan Belanda
Bendera yang dinamakan Sang Merah
Putih ini pertama kali digunakan oleh para pelajar dan kaum nasionalis pada awal abad ke-20 di bawah
kekuasaan Belanda. Setelah Perang Dunia II berakhir, Indonesia merdeka dan
mulai menggunakan bendera ini sebagai bendera nasional
Sang Saka Merah Putih merupakan
julukan kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya
sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17
Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi
dilaksanakan. Tetapi selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Saka Merah Putih
ditujukan kepada setiap bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam setiap
upacara bendera
Bendera pusaka dibuat oleh Ibu
Fatmawati, istri Presiden Soekarno, pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang (ada
juga yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London yang
diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk
membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal dengan keawetannya)
berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946
sampai dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang
tahun kemerdekaan RI. Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan
lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek
di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna
merah sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan
serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama
dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar
Setelah tahun 1969, yang dikerek dan
dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang
terbuat dari sutra.
Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya ‘menyaksikan’ dari dalam
kotak penyimpanannya
Bendera Indonesia memiliki makna
filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh
manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi
dan menyempurnakan untuk Indonesia
Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna
merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula
jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah
bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan
Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah
dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh
orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia
empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian.
Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai
lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur
putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.
Komentar
Posting Komentar